Basuki Evaluasi Pejabat dari Serapan Anggaran
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengakui beberapa pejabat eselon II yang ada saat ini memiliki kemampuan pas-pasan. Meski begitu, dirinya akan tetap memberikan kesempatan bagi pejabat tersebut hingga akhir tahun nanti. Karena penilaian kinerja akan dilihat dari penyerapan anggaran di masing-masing satuan kerja perangkat daerah (SKPD).
Makanya kita kasih dia kesempatan. Kalau sampai akhir tahun, kita evaluasi dari serapan anggaran
"Beberapa pas-pasan. Makanya kita kasih dia kesempatan. Kalau sampai akhir tahun, kita evaluasi dari serapan anggaran," ujar Basuki di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (26/10).
Dikatakan Basuki, jika hingga akhir tahun tidak bisa menunjukan kerja maksimal, pejabat tersebut akan langsung diganti. Sebab, pada akhir tahun atau awal tahun nanti, dirinya berencana melakukan perombakan pejabat kembali.
DKI Punya Stok 100 Pejabat untuk Eselon II"Kalau kita potong sekarang kan enggak adil juga, karena serapan anggaran belum sampai," katanya.
Basuki mengibaratkan perombakan pejabat seperti sepak bola. SKPD merupakan seorang pelatih, yang diminta untuk berani mengganti para pemainnya. Karena kinerja staf juga akan mempengaruhi penilaian dari eselon II.
Seperti diketahui, Pemprov DKI Jakarta memiliki stok 100 pejabat untuk eselon II. Rencananya, Basuki juga ingin melakukan tes untuk jabatan lurah dan camat. Karena nantinya lurah akan dijadikan estate manager di wilayahnya masing-masing.
"Kita ada stok banyak yang eselon II. Lurah camat kita mau tes lagi pada November," tandasnya.